Sabtu, 20 Desember 2014
Ngulik Seputar MLM dan Selubungannya
Wew, Mas.. Kok bisa sih gabung di bisnis bukannya untung, harta benda malah ludes..?
Rabu, 17 Desember 2014
ANTARA AKU DAN ORIFLAME (Part 1)
Selasa, 07 Oktober 2014
YAKIN, SAYA BISA!!!
Kalo seseorang memiliki keinginan yang betul2 ingin diwujudkan, maka dia akan menumbuhkan rasa keberanian dan mengabaikan segala rasa takut, khawatir, dan segala pikiran negatif lainnya..
Sehingga yang muncul hanyalah pikiran2 positif saja: “YAKIN saya BISA...!! YAKIN Alloh memberi keamanan atas permohonan doa saya.."
Itu pelajaran yg saya tangkap langsung dari apa yg saya lihat.
Tante-nya anak2 yang biasa saya titipkan buat jagain mereka selama saya kerja, asalnya nun jauh di seberang, ujung barat pulau Sumatera. Ikut saya adalah pengalaman pertamanya keluar dari rumah, jauh dari orangtua, terutama mamanya.. Wong baru 10 hari berjauhan, udah minta anterin pulang buat nengok mamanya yg lagi sakit..
Waktu naik ferry, kemana2 pun ga berani sendiri..
Nah, momen lebaran Idul Adha kemarin, jauuuuuh sebelum hari itu, dia punya keinginan, mau lebaran di rumah aja. Ketemu temen2 dan mama-papanya.. HARUS PULANG!!! Ini keinginan terbesarnya saat itu..
"Tapi, aku ga bisa nganter lho, Mbak..."
"Insya Alloh berani, Mbak. Banyak baca doa minta perlindungan.." jawabnya..
Dan, dia akhirnya berhasil mengatasi kecemasan2 dan pikiran2 negatif yg mungkin saja terjadi..
Dia lulus... sampai di rumahnya dan kembali ke Jakarta dengan selamat tanpa kurang suatu apapun, dengan tentengan yg ga cuman satu.. Ada tas ransel, kardus yg lumayan berat isinya, tas jinjing isi pakaian yg ga kalah beratnya...
Salut... Dia bisa mengalahkan rasa takutnya, mau mengeluarkan keberaniannya, untuk mencapai keinginan terbesarnya saat itu..
Apa impian terbesarmu saat ini?
Membahagiakan orangtua?
Membantu meringankan beban suami?
Ingin selalu dekat dengan anak?
Ingin memberikan pendidikan terbaik buat anak?
Yuk, keluarkan semua potensi diri yg masih terpendam.. Munculkan setiap titik keberanian untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Rabu, 24 September 2014
22 September 2014: Galau Maksimal
Setelah Minggu pagi mengantarkan koper ke tempat pemberangkatan jamaah haji, hari ini, Senin, 22 September 2014, tiba saatnya Abah dan Umi masuk asrama di Islamic Center Rajabasa.
Rasanya sejuta galau memenuhi pikiran. Tidak bisa ikut hadir di sana, mengantar langsung, bersalaman, cium pipi, berpelukan erat, dan mungkin saling bertangisan haru karena di satu sisi bersyukur orangtua masih diberi kesempatan untuk menjadi tamunya Alloh di Mekkah sana, di lain pihak, sedih juga, berpisah dengan anak-anak selama sebulan lebih.
Dan, itu tidak aku alami langsung. Tidak ada jabat tangan..
Tidak ada cium pipi kanan-kiri...
Tidak ada pelukan hangat...
Rasanya, sakitnya itu di sini...
Dari malam sebelumnya, mata ini begitu rapuh menumpahkan bendungan kesedihan itu..
Bahkan sampai tiba di kantor pagi ini, sepanjang perjalanan dari parkiran sampai ke meja kerja, titik-titik mendung itu belum lagi usai.. Pandangan sengaja kutundukkan ke hp yang kupegang. Berharap setiap orang hanya menganggap aku sedang asyik dengan hp-ku.. Berharap mereka tak tahu ada bulir-bulir yang aku sembunyikan, yang sekuat hati kutahan lajunya biar tak berderaian..
Ahhhh... Sepertinya Alloh ga mengijinkan aku menyimpan sendiri rasa ini.. Tiba-tiba saja seseorang sengaja menabrakku yang memang tidak fokus ke arah mana kaki melangkah..
Mbak Revi!! Ah.. Ketahuan deh..
Dan ia kaget melihatku yang seperti ini.
"Lho... Mbak kenapa?"
"Gapapa, Mbak..." aku berusaha tampak tegar. Jika aku ceritakan masalahnya, bulir-bulir itu justru lepas tak terkendali.
"Ga mungkin, Mbak.. Aku ga pernah lihat Mbak nangis lho.. Kalo aku kan udah biasa nangis.. Ini pasti ada apa-apa. Biasanya kan aku yang nangis di pundak Mbak.. Cerita donk, Mbak, siapa tau masalahnya bisa dibagi..."
"Iya, Mba.. Gapapa kok..." (menguatkan diri lagi)
"Yawdah, kalo ga bisa cerita. Kalau itu masalah, semoga lekas diberi jalan keluar.."
Wah, dikira lagi ada masalah sama rumah tangga niy.
"Ngga, Mba.. Cuma sedih aja, Abah Umi masuk asrama haji hari ini, tapi aku-nya ga bisa nganter langsung.. Ga ada di sana.."
Niat meluruskan permasalahan, eh, malah makin banjir.
"Ya, didoakan saja Mbak, agar Abah Umi sehat, kuat, diberi keamanan, keselamatan, kelancaran, bisa kembali ke Tanah Air menjadi haji yang mabrur.. insya Alloh doa Mbak Dian makbul.."
Duh, Mbak Revi... Aku kalau dihibur sambil dipuk-puk gini, yang ada malah tambah deres nangisnya...
Tapi, paling engga, sudah sedikit berbagi walau nangisnya tetap bersambung sampai tiba di meja kerja. Alhamdulillahi jaza killahu khoiro, ya Mbak Revi.
Rasa sedih itu makin berasa waktu lihat foto-foto menjelang keberangkatan Abah Umi yang di-share di Whatsapp grup Suwardi's Family. (Family atau familly yak? Lali je...)
Foto-foto sekeluarga, Abah Umi, anak-anak dan menantu yang hari itu khusus tidak masuk kerja dan ijin ga sekolah. Ada tetangga juga. Kakaknya Abah, buleknya Abah, adiknya Abah.
Foto-fotonya ada yang di depan rumah, ada juga yang pas sudah sampai asrama. Ibuk sama Mamah juga ikut mengantar.
Waktu fotonya masih ramean, belum kerasa kalau akan berpisah.
Berasanya itu waktu sudah pamitan dan masuk gerbang asrama. Keluarga hanya boleh mengantar sampai depan gerbang. Selebihnya hanya calon haji yang boleh masuk. Di situlah baru kerasa beratnya perpisahan (walau hanya untuk 40 hari, insya Alloh, paringi umur yang panjang dan barokah kepada kami semua ya Alloh, agar bisa bertemu kembali sepulang Abah Umi dari Mekkah.. Aamiiin...)
Kalau ikut hadir di sana, rasa yang mengharu-biru itu mungkin akan lebih dahsyat. Apalagi kalau lihat langsung gimana Cheryl lari mau nyusul Eyang Abah dan Eyang Umi-nya masuk ke asrama. Cucunya aja ngerasa bakal ga ketemu lama. Bagaimana anak-anaknya..?
Berat sangat....
So, begitu dapat SMS dari Abah, yang mengabarkan kalau sudah sampai di asrama (walau sebenarnya udah tau duluan, hasil mantau whatsapp grup), aku langsung telepon. Sengaja ga langsung telepon begitu Abah sampai asrama karena nunggu Abah senggang dulu. Aku bisa membayangkan kok gimana ramainya gimana rempongnya pas baru sampai. Jadi, biar Abah Umi fokus dulu sama prosedur awal tiba di asrama. Begitu sudah longgaran, baru deh telepon.
Rasanya lega begitu bisa ngobrol langsung dengan Abah Umi walau lewat hp.
Dari obrolan itu, aku tau bahwa Abah Umi insya Alloh baik-baik saja. Merasa senang dengan perjalanan ini. Senang bahwa apa yang menjadi cita-citanya sejak lama, akan segera tersampaikan.
Ada kejadian lucu yang Abah share di obrolan siang itu. Upaya Abah membawa gunting ke Mekkah untuk keperluan cukur di sana, ketahuan sama petugas pemindai koper.
"Padahal gunting itu udah dilakban item, dibungkus plastik item. Ee.. Masih ketahuan juga. Ga perlu buka koper, petugasnya udah tau kalau ada gunting di koper..."
Abah ceritanya ceria banget diselingi tawa geli. Ini yang bikin sejuta galau meluap tinggal tersisa beberapa saja.
"Berarti kurang canggih ngakalinnya, Bah.. Alatnya udah lebih canggih dari beberapa tahun sebelumnya.."
"Akhirnya bongkar koper lagi. Berhubung lupa, naruh guntingnya di sebelah mana, ya Abah minta kopernya dipindai ulang buat lihat posisi tepatnya biar ga ngacak-ngacak isi koper. Dan setelah gunting diambil, minta dipindai lagi. Mastiin ga ada benda yang dilarang dibawa. Dan syukurnya, petugas bagian perkoperan udah terlatih ngikat ulang koper. Jadi, proses mberesin kopernya cepet.."
Selama ceritain kejadian lucu ini, Abah ga henti-henti ketawa geli.
Eh, di sini kelihatan banget ya, kalau Abah itu cerdas.. Dan cerdasnya nurun ke anaknya ini.. Ahaha..
Ita bersyukur, Abah Umi senang, sehat, walau Umi agak batuk-batuk dan flu.
Doa Ita dan anak-menantu semuanya insya Alloh selalu terpanjatkan untuk kesehatan, kekuatan, kelancaran, dan haji yang mabrur hingga kembali ke Tanah Air dengan selamat tanpa kurang satu apapun. Aamiiiin....
See you later, Abah Umi..
We'll wait till 2nd November..
Always miss you, Mom, Dad..
#RadarSelatan
#finished at 00:44:25, 24 Sep.2014
Kamis, 05 Juni 2014
Temenan Sama Penolakan
Respon kita kebanyakan gimana?
Seringnya, kita menolak, baik dengan cara halus seperti, "Maaf, Mas, Mbak, tidak dulu ya untuk saat ini..." maupun hanya sekedar melambaikan tangan tanda menolak dengan atau tanpa senyuman, terus ngeloyor pergi....
Si sales responnya gimana?
Mungkin kecewa, tapi dia tetap tersenyum dan berusaha mencoba menawarkannya lagi kepada orang lain. Lagi, lagi, dan lagi. Mereka tidak terus mutung, putus asa, dan berhenti menawarkan...
Karena mereka punya motivasi untuk meraih komisi setinggi-tingginya dari hasil penjualan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Makanya, kenapa saat perekrutan sebagai seorang sales, perusahaan betul-betul memilih seseorang yang tipikalnya selalu mengejar kesempatan yang diberikan, selalu mencari peluang, sehingga sales tersebut akan punya semangat 45, gigih memperjuangkan keberhasilannya dalam prospecting dan menghasilkan penjualan sebanyak-banyaknya, yang tentunya keuntungan perusahaan juga semakin meningkat... (disadur sedikit dari Tips Motivasi Sales Tanpa Komisi by @rezawismail)
Saya sendiri pernah melihat nyata, betapa gigihnya seorang sales asuransi yang bolak-balik ke kantor saya dan menawarkan produknya ke teman-teman di kantor. Usahanya meminta no. CP yang bisa dihubungi pun tidak main-main. Sampai mereka berhasil mendapatkan calon peserta yang akhirnya mendaftarkan diri di perusahaan asuransi yang dia jual.
Di Oriflame pun, motivasi yang diberikan kepada membernya untuk menghasilkan penjualan sebanyak-banyaknya, sangatlah besar. Dan sudah dibuktikan oleh mereka yang sukses mendapatkan komisi dari Oriflame. Mulai dari bonus puluhan ribu, ratusan, jutaan, puluhan juta, ratusan juta, bahkan sampai mobil MuahaaLL...
Mereka bisa, karena mereka gigih memperjuangkan IMPIAN yang menjadi motivasi untuk sukses, bukan semata motivasi akan HASIL yang bisa dinikmati. Karena dengan HASIL itu, mereka bisa membayar LUNAS atas IMPIAN-IMPIAN besar mereka.
So, kalau ditolak, ya coba lagi, lagi, lagi, dan lagi.
Ingat lagi dengan IMPIAN BESAR kita.
Yakin insya Alloh bakal ketemu sama yang 'klik'... Asal mau terus berusaha.... ^_^
#EdisiNGACA
Jumat, 18 April 2014
Sayur Pelangi Ceria
. ^_^
2 bonggol brokoli, petik kuntumnya
1 bonggol jagung muda, sisir
1/3 kotak tahu cina, potong kecil-kecil
Fillet ayam sedikit aja (nemunya ayam yg udah diungkep, jadinya nyuwirin dagingnya dari situ..
2 buah bakso, iris tipis
Kaldu ayam (ga pake juga gapapa, yg ini aku aja kelupaan, padahal punya stok kaldu di freezer
1 sdt kecap ikan
1 sdm kecap asin
1/2 sdt lada hitam
garam secukupnya (udah pakai kecap asin masih pakai garam :D)
1/2 bawang bombay, iris melintang
2 siung bawang putih, cincang kasar
1 buah cabe merah besar, buang bijinya dan iris dadu
1. Panaskan blueband untuk menumis (pakai minyak goreng juga boleh), tumis bumbu yg sudah dipersiapkan sampai harum.
2. Masukkan tahu, bakso, ayam suwir, tumis sebentar biar tahu tidak hancur.
3. Masukkan garam, kecap ikan, kecap asin, lada hitam dan garam. Lanjut masukkan brokoli dan jagungnya. Aduk-aduk sebentar kira-kira jagung berubah kuning terang merata. Karena kalau kelamaan, brokoli jadi terlalu layu. Karakter brokoli kan untuk dimasak setengah matang. Biar terasa krenyes-krenyesnya waktu dikunyah.
4. Tambahkan air secukupnya kira-kira kuahnya cemek-cemek saja. Stelah mendidih, angkat. Jangan lupa dicicipi rasanya sebelum dituang ke mangkok sayur. Yang suka pakai gula, boleh ditambahkan.
Jadi komplit deh : merah, jingga, kuning, hijau di langit yang putih...
Lauknya telur asin dan peyek ikan asin bulu ayam..
Rabu, 16 April 2014
Berapa Nilai dari Anak Kita?
Karena isinya bagus dan bisa buat introspeksi diri sendiri, so, artikel itu kusalin di notes FB dan di blog, biar ga hilang.. Kalau di WA kan bisa kehapus...
Benar, anak adalah investasi kita di hadapan Alloh... Manakala tak ada lagi ruh di dalam raga, jariyah dari anak akan terus mengalir sepanjang hayat sang anak seandainya kita selaku orang tua, berhasil mendidiknya menjadi anak yang sholih.. Jariyah dari doa anak yang sholih dan ilmu yang kita ajarkan kepada anak-anak kita lalu diamalkan oleh mereka...
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Berapa harga anak kita?
Bingung pasti...
Selasa, 08 April 2014
Kepulauan Meranti
Terwujudnya pemekaran itu sendiri sudah diperjuangkan oleh masyarakat Meranti sejak tahun 1957... Wuihhhh.... Benar-benar perjuangan yang panjang ya.... (Umur Abahku saja baru 3 tahun saat itu... ;))
Lambang wilayah Kepulauan Meranti |
Ternyata udah dua provinsi yang berbeda...
Nah, kalau di sistem pendaftaran online-nya Oriflame itu, pas input alamat prospek, database-nya udah kumplitt...
Input nama kab./kota-nya, langsung muncul deretan nama kecamatannya..
Hanya nama kelurahan dan alamat detail yg kita input manual...
Di database Oriflame, belum ada nama Kabupaten Kepulauan Meranti... Selalu masuknya, Merbau itu masih masuk ke Bengkalis ..
(Semoga tim dbase Oriflame bisa segera melengkapi data-data tentang pemekaran wilayah ini dan wilayah lainnya juga sampai ke pemekaran wilayah kecamatan..)
Bisa menjangkau teman sampai ke wilayah yang jauuuuuh....
Ga masalah soal jarak yang ratusan bahkan ribuan kilo... Asal ada koneksi internet, kita bisa ketemu teman dari mana saja..
Dan pengguna internet di Indonesia akan tembus sampai 100juta orang...
Tentunya yang memang mau betul-betul se-visi se-misi, konsisten memperjuangkan mimpi-mimpinya yang tidak hanya ingin diendapkan dalam angan-angan sahaja...
Ganbatte Kudasai......
Senin, 07 April 2014
Flu Singapore VS Varicella
Rabu, 02 April 2014
Malang yang Tak Dapat Ditolak
Rabu, 26 Maret 2014
Nduk...
Dia sangat spesial buatku.....
Ya, saya tahu.....
Bukan sebuah permintaan yang berlebihan, 'kan?
Ya, saya mengerti....
Terus, apa yang salah?
Ya... Aku ingin, dengan itu, aku merasa kembali seperti anak kecil... Yang lelap dalam buaian hangat ibunya.. Tanpa terbebani akan hari esok... Agar sejenak aku dapat beristirahat dari kekacauan dunia peradaban...
Ya... Aku ingin dekat dengan mereka.. Menjadikan saudara yang seperti saudara sungguhan... Saudara kedewasaan yang tak pernah kumiliki... Saudara pelepas dahaga yang selalu ku cari... Saudara penyempurna hati ketika sedang terluka...
Karena ku sadar..
Aku tak sekuat yang mereka lihat..
Aku tak setegar yang mereka sangka...
Aku tak seperti yang mereka anggap...
Rapuh itu terus terkamuflase...
Karena masih terus mencari tali yang sanggup menguatkannya...
Hanya itu.... Tak berlebihan kan?
#Catatan iseng...
#Inspired from my conversation there..
2603 from 21st
Kamis, 20 Maret 2014
Topeng Lama
Pekat yang berbalut serpihan dingin...
Hujan pergi menyisakan bayu...
Nestapa hati membuncah luh ini...
Berharap asa masih segar seperti awalnya...
Bertahan pada sebatang kayu...
Yang mulai rapuh oleh hempasan ombak....
Berapa masa untuk bisa pahami...
Berapa masa untuk hancurkan batu itu...
Berapa masa lagi untuk sembuhkan goresan ini...
Angannya yang berkabut misteri...
Sungguh...
Bisa gila menyibak angkuhnya...
Terendah, diremehkan...
Sedang, ditinggalkan...
Tertinggi, tak dimuliakan...
Duhai....
Bagaimana harus menggugatnya...
Menuntut hak atas penggembalaannya....
Haruskah memakai lagi, topeng yang sama...
Dan kembali mengunci rapat, kotak pandora itu...
Bisu yang menyimpan ranjau...
Semoga tak terpicu oleh waktu..
Wahai Pemecah belenggu jiwa...
Lekaslah tampakkan dirimu...
Badai itu harus berlalu...
Dengan tanpa membawa pergi mimpi indah milik hati...
Jumat, 07 Maret 2014
Neng V3 Kewalahan
Dan sepertinya, efeknya kalau satu situs diakses banyak orang dari berbagai penjuru, yang terjadi adalah tampilan situs saat dibuka tidak tampil 100%.... Huwaaaaaa.....
Ini yang terjadi padaku, dan teman-teman lainnya yang hari ini mau mendaftarkan calon-calon member barunya.. Amanah-amanah yang dititipkan di jaringannya.... Tapi, oh tapi..... Si Neng V3 (istilah untuk menyebutkan nama situs Oriflame) langsung KO siang hari ini.. Sepertinya tidak bisa memaksakan harus siang ini.
Baiklah, dan sepertinya harus reschedule lagi, apa yang harus diprioritaskan kembali....
Tarik nafas panjang..
Hembuskan keras-keras....
Berpikir positif, bahwa Oriflame bukan perusahaan sembarangan. Semakin hari, semakin berkibar namanya. Sejak didirikan pertama kali tahun 1967, Oriflame tetap eksis sampai sekarang. Dan, bangganya lagi, info dari Seminar Director di Yogyakarta bulan lalu, Oriflame Indonesia jadi no. #1 dunia.
#gulung baju
#gulung celana
#ubah planning
Yuk, mareeeeeeee..... ^_^