Hari ini dapat kiriman artikel di grup whatsapp...
Karena isinya bagus dan bisa buat introspeksi diri sendiri, so, artikel itu kusalin di notes FB dan di blog, biar ga hilang.. Kalau di WA kan bisa kehapus...
Karena isinya bagus dan bisa buat introspeksi diri sendiri, so, artikel itu kusalin di notes FB dan di blog, biar ga hilang.. Kalau di WA kan bisa kehapus...
Buat yang punya artikel ini, entah siapapun orangnya, aku
ijin simpan di notes FB/blog yach.... Buat dibaca lagi sewaktu-waktu...
Benar, anak adalah investasi kita di hadapan Alloh... Manakala tak ada lagi ruh di dalam raga, jariyah dari anak akan terus mengalir sepanjang hayat sang anak seandainya kita selaku orang tua, berhasil mendidiknya menjadi anak yang sholih.. Jariyah dari doa anak yang sholih dan ilmu yang kita ajarkan kepada anak-anak kita lalu diamalkan oleh mereka...
Nilai anak sangatlah TAK BISA DIHITUNG.....
Saya lebih suka menggunakan kata-kata TAK BISA DIHITUNG NILAINYA.. Karena memang tidak bisa dihitung... Tidak ada standar baku untuk menghitungnya.....
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Berapa harga anak kita?
Bingung pasti...
Karena nilai anak tak bisa diukur dengan materi, tak ternilai!
Tapi benarkah anak itu tak ternilai?
Kadang-kadang atau mungkin seringkali anak bernilai sangat rendah di mata orangtua.
Kadang dia lebih rendah nilainya dari sebuah mangkok atau
piring. Yang jika pecah, suara kemudian meninggi memecahkan hati sang
anak. Atau lebih rendah dari semangkok sayur yang tertumpah, karena tangan
kecilnya berusaha membantu ibu di dapur.
Mata yg melotot terasa lebih pantas walaupun harus
menumpahkan air mata sang anak.
Atau lebih rendah dari sebuah mobil baru
yg jika tergores, maka goresannya dianggap lebih berbahaya ketimbang
goresan luka di hati sang anak
Kadang anak juga lebih rendah nilainya dibanding facebook atau
pertandingan bola, sehingga lebih banyak waktu dan keseriusan yang
dihabiskan untuk facebook dan nonton bola ketimbang mendengarkan cerita
anaknya di sekolah.
Kadang anak lebih rendah nilainya dari handphone. "gak boleh,
nanti rusak!" kekhawatiran HP rusak lebih besar dibanding kekhawatiran
rusaknya perasaan sang anak.
Kadang dia lebih rendah dari sebuah gadget. Ketika gadget
jatuh tanpa sengaja, maka rasa marah kemudian memecahkan perasaan
anak, merendahkan nilai anak... Gadget lebih berharga saat itu.
Berapa nilai anak bagi kita? Adalah sejauh keikhlasan kita
menahan diri hingga tidak merusak hatinya. Adalah sejauh kemampuan kita
menempatkan harga dirinya jauh di atas benda-benda mati yg kita miliki.
Benda itu tidak akan menolong kita di yaumil akhir. Sementara anak, adalah investasi kita dihadapan Allah. Dia yang akan memperpanjang usia historis kita dengan doa dan amal sholih yang kita ajarkan dan dia melakukannya..
Ya Allah... Jika ada keburukan akhlak kami ketika
membesarkannya, hilangkanlah dari ingatan anak-anak kami, hilangkan jejak-jejak
keburukan dari tangan, mata, atau mulut kami.
Kami hanya penitipan, sesungguhnya Engkau akan mengambil
titipan-Mu, dan kami ingin Engkau puas dengan titipan itu. Hingga kami berhak
atas rahmat-Mu di yaumil akhir.