Laman

Kamis, 20 Maret 2014

Topeng Lama

Pekat yang berbalut serpihan dingin...
Hujan pergi menyisakan bayu...

Nestapa hati membuncah luh ini...
Berharap asa masih segar seperti awalnya...
Bertahan pada sebatang kayu...
Yang mulai rapuh oleh hempasan ombak....

Berapa masa untuk bisa pahami...
Berapa masa untuk hancurkan batu itu...
Berapa masa lagi untuk sembuhkan goresan ini...

Angannya yang berkabut misteri...
Sungguh...
Bisa gila menyibak angkuhnya...

Terendah, diremehkan...
Sedang, ditinggalkan...
Tertinggi, tak dimuliakan...

Duhai....
Bagaimana harus menggugatnya...
Menuntut hak atas penggembalaannya....

Haruskah memakai lagi, topeng yang sama...
Dan kembali mengunci rapat, kotak pandora itu...

Bisu yang menyimpan ranjau...
Semoga tak terpicu oleh waktu..

Wahai Pemecah belenggu jiwa...
Lekaslah tampakkan dirimu...
Badai itu harus berlalu...
Dengan tanpa membawa pergi mimpi indah milik hati...

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: