Laman

Rabu, 17 Desember 2014

ANTARA AKU DAN ORIFLAME (Part 1)


 Cie.. cieeee…. Berasa kayak orang yang lagi kasmaran dan mau nulis tentang hubungan spesial-nya dengan someone terkasih..

Ada apa sih dengan Oriflame…?

Dia…

Ahhhh… Aku sudah terlanjur jatuh cinta dengannya. Ahaha.. Agak-agak lebay dikit tak apa ya.. Nemu gambar ini di sini.



Awal dikenalkan oleh istri teman kerja satu profesi. Sponsorku itu baru bisa meyakinkanku setelah berhari-hari aku minta dia beri penjelasan yang masuk dengan pemikiranku. Ya, penjelasan tentang bagaimana Oriflame itu.. Bersyukur ketemu sponsor yang ga pelit omongan. Dia jelaskan sejelas-jelasnya lewat aplikasi messenger seperti Gtalk dan Whatsapp, bahkan ditelepon langsung. Padahal, kelemahanku kalau dihubungi langsung via telepon malah grogi, ga bias ngomong, yang mau ditanyakan malah buyar.. Ahahaha…

Setelah mempertimbangkan berhari-hari, akhirnya kuputuskan untuk mencoba. Ga ada salahnya mencoba sesuatu yang baru walaupun sebenarnya ga baru-baru amat sih.. Aku-nya aja yang ketinggalan jauh… Soale dulu, jauh sebelum join udah sering ngintipin katalognya temen kantor yang dulu member Oriflame (entah sekarang masih atau tidak).

Tau ga, teman-teman.. Apa yang buat aku jadi tertarik untuk nyemplung di bisnis Oriflame?

Ssssttt.. Ku beritahu ya..

Yang pertama, Oriflame itu cocok buat pebisnis dengan modal kecil. Modal awal cukup Rp700.000 s.d. Rp800.000 saja, sudah termasuk untuk tutup poin, beli katalog sebagai senjata utama/tools yang WAJIB ada untuk berjualan dan juga uang pendaftaran Rp49.900 (bisa diskon tergantung promo daftar yang berlaku, seperti promo gabung yang berlaku tanggal 10 November 2014 s.d. 31 Desember 2014 ini yang daftar Cuma keluar uang Rp24.900, bahkan bisa GRATIS).

Modalnya relatif kecil dan ringan karena bisa dicicil selama sebulan, tidak dibebankan sekaligus dalam satu waktu. Bandingkan dengan tukang sayur yang suka keliling pakai gerobak yang harus menyediakan modal ga cukup Rp500.000 setiap harinya untuk bisa menyajikan sayuran, bumbu, daging, ikan, dan buah-buahan yang semuanya dalam kondisinya masih segar untuk bisa menarik minat pembeli. Itupun dengan resiko jualannya tidak semua laku sedangkan yang dijual umur bertahannya tidak lama. Jadi, menurutku, modal awal di Oriflame itu cukup bersahabat dengan kantong kita yang masuk kategori pemodal yang BELUM BESAR… ^_^ Hehehe…Doakan saja, semakin tekun mengerjakan bisnis ini, insya Alloh cepat atau lambat akan menjadi pemodal besar. Aaamiiin...

Pertimbangan kedua, Oriflame tidak mengharuskan membernya untuk menjadi stokist alias harus nytok beberapa produk untuk dijual kembali. Sistem stokist tau sendiri ya, resikonya barang belum tentu terjual semua, sehingga berimbas ke modal yang jadi mandeg di stok yang terjual. Biasanya orang beli produk apalagi yang berhubungan dengan make up dan skin care, itu sesuai dengan pilihan. Di Oriflame, telah disediakan tools berjualan berupa katalog yang promo diskonnya tidak sama setiap bulannya. 

Katalog-nya sendiri untuk saat ini sudah tersedia dalam 3 versi:
  • 1.       katalog berupa buku seperti umumnya;
  • 2.       e-catalogue yang bisa dishare melalui Facebook, twitter, blog, dan email;
  • 3.      Oriflame Catalogue Free, aplikasi katalog yang bisa di-download dan di-install di smartphone khusus berbasis android.

Seru ya…. Ga ada lagi alasan ga bisa jualan karena ga punya katalog yang bentu cetakan.


@dhiqo1214
Varian Catalogue

Lanjut ke pertimbangan ketiga, dari awal niatku jika akan mencari sampingan dari berbisnis, inginnya yang bisnis itu bisa bersifat fleksibel, bisa dijalankan secara offline maupun online sehingga waktu pengerjaannya bisa diatur semaksimal mungkin mengingat statusku yang tidak free alias masih terikat kontrak sebagai buruh Negara.. :P Di Oriflame, kriteria tersebut ada semua. Langsung deh, makin mantap untuk memutuskan bergabung.

Di Oriflame, apalagi bergabung dengan grup konsultan independen besutan Mba Nadia Meutia dan Mba Dini Shanti d’BCN (The Business Chain Network), di mana ketika telah bergabung, setiap member-nya akan memiliki web replika sendiri, seperti web replika-ku ini: http://www.dbc-network.com/?id=dianqonitatun. Adanya web replika tersebut sangat membantu para member-nya dalam hal rekrut secara online, juga sebagai sarana bina jaringan melalui rubrik diskusi.

Benar ga niy, kalau teman-teman dengar kata ‘MLM’, bayangan yang muncul: teman-teman harus door to door menawarkan peluang bisnisnya, harus wara-wiri keluar rumah untuk ikutan sharing, training, maupun seminar? Kebayang juga dong, dengan akomodasi yang harus dikeluarkan untuk kegiatan tersebut, apalagi tempat training/seminarnya di luar kota? Kebayang juga waktu bersama keluarga yang harus tersita banyak? Kebayang sulitnya merekrut karena sistem door to door hanya membatasi rekrut dalam kota saja, tidak mungkin menjangkau member yang lintas pulau lintas laut. Berat diongkos, Bro… ^_^

Aku juga merasakan hal itu setiap kali ditawari bergabung dengan bisnis-bisnis MLM lainnya. (MLM banyak lohhh di Indonesia). Setelah kenalan dengan Oriflame lebih jauh, ternyataaaa, itu MLM model konvensional yang hanya mengandalkan sistem offline. Sedangkan Oriflame betul-betul mengakomodir perkembangan teknologi yang semakin jauh dengan memberikan fitur-fitur bisnis yang sifatnya online support. Prospek, rekrut, daftarkan member baru, order, training, bina jaringan, complain, pembayaran, semuaa bisa dilakukan secara online. Sistem online-nya benar-benar bisa menjembatani member-membernya yang memiliki keterbatasan waktu karena double job, keterbatasan modal tapi bisa menjangkau seluruh wilayah Nusantara. Bukan hal yang mustahil lagi seorang upline punya jaringan di berbagai kota di seluruh pelosok Republik Indonesia ini, bahkan yang domisili di luar negeri sekalipun. Asalkan ada jaringan internet, dunia berada dalam genggaman, Jadi, makin makin makin mantab untuk bergabung.

(bersambung ke part 2)

                                                                                                                                                                     Bekasi, 17 Desember 2014 pk.00.55
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: