Laman

Kamis, 28 November 2013

[FF] Cinta Akut



Frans telah selesai mengenakan gaun pengantin pada istrinya yang terbaring di tempat tidur. Dirapikannya posisi berbaring istrinya. Sarung tangan tak lupa dipasangkan di tangan putih milik istrinya. Kalung yang menjadi maharnya pun sudah melekat manis di dada.

Ah, ya… Wajah pucat Desi belum didandani.

‘Walau Abang bukan seorang perias, Abang janji akan memberikan riasan terbaik untukmu, Honey..’

Dengan ditemani cahaya lampu tidur yang temaram, hati-hati Frans membubuhi bedak, sedikit eyeshadow hijau berbaur kuning di kelopak mata, blush on di tulang pipi. Selesai, lantas dikecupnya wajah Desi. Dahinya mengernyit. Ada yang kurang.

‘Abang lupa, Honey belum pakai parfum ya…’ Dan wangi bunga lili milik Desi langsung memenuhi udara di seantero kamar.  Wangi yang mengenangkannya pada kelembutan seorang Desi.

Berulang kali Frans menyeka peluhnya. Suhu 18 derajat tak cukup membantunya mengurai suhu ruangan yang dirasa semakin panas.

Sekali lagi, dipandangi orang yang baru setahun berbagi ruangan ini dengan dirinya. Meneliti ulang barangkali ada yang masih tertinggal dari riasannya. 

‘Pemerah bibir ini khusus untukmu, Honey. Pasti cantik sekali. Sekarang tidak ada yang bisa mengambil Honey dari sisi Abang. Honey tidak perlu khawatir akan diganggu lagi dengan pria sialan itu..’
 
Bercak darah yang mulai membeku pun ia poleskan di bibir tipis Desi. Lalu dilemparkannya pisau yang ada di meja rias itu ke kolong tempat tidur.

‘Detak jantung Honey hanya untuk Abang, ‘kan..’ 

Dipeluknya tubuh Desi yang semakin dingin.


from google



******
Gegara kepepet, bisa juga nulis cerpen bergenre ini.. 
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: